Senin, 02 Januari 2012

kealaman dasar

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Dipermukaan bumi dihuni oleh berjuta-juta makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk hidup dipengaruhi oleh banyak hal juga beberapa faktor. Keanekaragaman makhluk hidup juga saling berkaitan & saling melengkapi antara faktor yang satu dengan faktor yang lain.
            Banyak hal yang menunjukan keanekaragaman makhluk hidup, contohnya saja tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita, terdapat aneka tumbuhan, akan tetapi coba kita perhatikan secara seksama, bukankan daun, cara hidup, dan jenis yang bervariasi. Variasi-variasi inilah yang menunjukkan akan keanekaragaman.
           
B.     Rumusan Masalah
Ø Apa  yang di maksud dengan keanekaragaman. . . . . ?
Ø Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keanekaragaman. . . . ?
Ø Sebutkan tingkat keanekaragaman makhluk hidup. . . . ?
Ø Tindakan apa saja yang dapat merusak keanekaragaman makhluk hidup. . . . ?
Ø Bagaimana cara pembudidayaan & perlindungan keanekaragaman makhluk hidup. . . . ?
Ø Bagaimana persebaran makhluk hidup di muka bumi. . . . ?
BAB II
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
A.    Pengertian Keanekaragaman
                        Keanekaragaman adalah perbedaan diantara makhluk hidup yang berbeda jenis dan spesiesnya. Keanekaragaman makhlukhidup terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain-lain.
B.    Faktor Penyebab Keanekaragaman
                        Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh beberapa factor, antara lain factor genetik, faktor lingkungan, dank arena evolusi.
1.     Keanekaragaman Faktor Genetik
     Gen adalah factor pembawa sifat pada makhluk hidup yang diturunkan kepada keturunannya. Pada manusia, sifat rambut lurus, hidung mancung, mata sipit, dan warna kulit ditentukan oleh gen. perbedaan gen tidak hanya terjadi antar jenis, namun dalam satu jenis pun terjadi keanekaragaman gen. sifat bawaan ini akan diwariskan secara turun-temurun dari induk kepada keturunannya.
2.     Keanekaragaman Faktor Lingkungan
        Makhluk hidup melakukan interaksi dengan lingkungan fisik sekitarnya. Didalam lingkungan yang berbeda dapat dijumpai keanekaragaman hayati yang berbeda pula. Makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mempertahankan kehidupan, disebut adaptasi.
3.  Keanekaragaman Faktor Evolusi
          Keanekaragaman juga muncul karena evousi, yaitu proses perubahan struktur  makhluk hiduo dalam jangka waktu lama sehingga memungkinkan punahnya makhluk hidup dan terbentuk organism baru.

C.  Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup
Secara garis besar, keanekaragaman  hayati dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.     Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis.
 Contoh :                                                    
Tanaman mangga : gadung, arum manis, golek, dan mana lagi
2.  Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis mudah diamati karena perbedaannya menyolok.
Contoh :
 Kucing : kucing dan harimau
3.  Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan factor biotic, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme dengan factor abiotik, seperti tanah, air, dan udara di suatu tempat tertentu.
Contoh :
ekosistem lumut, terletak di daerah dengan temperature rendah dan di dominasi oelh tumbuhan lumut.
      
D.  Tindakan Perusakan Terhadap Keanekaragaman makhluk Hidup
                        Kerusakan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati terbesar adalah karena campur tangan manusia.Sedikit sekali kerusakan yang diakibatkan oleh alam. Tindakan negative manusia yang dapat merusak lingkungan hidup dan sumber keanekaragaman hayati antara lain adalah perusakan hutan, penggunaan pestisida, dan perburuan liar.
1.     Perusakan hutan
     Penebangan hutan secara liar dapat merusak habitat satwa liar dan merusak tumbuhan kecil karena tertimpaoleh pohon-pohon besar.Akibat penebangan pohon secara terus menerus akan merusak struktur tanah karena tidak ada lagi humus yang berasal dari daun-daunan yang membusuk.
Berikut ini adalah gambar dampak dari kegiatan penebangan pepohonan secara liar:
Gambar 1.1
       Gambar 1.1


           Gambar 1.2

          Gambar 1.3
                       Gambar 1.4

2.     Pengunaan pestisida
     Penggunaan pestisida yang tidak terkendali tidak hanya membunuh hama, tetapi juga membunuh organisme lain yang hidup dihabitat tersebut. Apabila salah satu organism mati, maka organism lainnya tidak mendapat makanan karena makanannya musnah, begitu seterusnya. Apabila hal ini terjadi terus menerus dapat mengakibatkan musnahnya keanekaragaman hayati.
3.      Perburuan liar
       Perbuuan hewan liar merupakan salah stu tindakan manusia yang dapat merusak keseimbangan alam. Perburuan liar menyebabkan hewan-hewan yang  diburu dan hewan yang lainnya terancam punah, karena putusnya rantai makanan dan jarring-jaring makanan.

E.  Pembudidayaan Dan Perlindungan Keanekaragaman Makhluk  Hidup
            Manusia dan makhluk hidup lainnya memerlukan bahan-bahan dari keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidupnya, terutama sebagai sumber makanan. Agar selalu tersedia, keanekaragaman hayati tersebut harus selalu ada, dan dalam jumlah yang cukup. Keberadaaan keanekaragaman hayati dapat dipertahankan apabila dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang cocok. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati, ditekankan tidak hanya kepada organismenya itu sendiri, akan tetapi juga terhadap linkungan biotik dan abiotiknya.
Keanekaragaman hayati termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui. Meskipun demikian sumber daya alam tetap mempunyai keterbatasan. Bila terlalu sering diambil atau lingkungan tempat hidupnya tercemar, maka dalam jangka waktu yang relative singkat sumber daya alam tersebut akan rusak dan organismenya akan berkurang. Mengingat hal ini, pemanfaatan harus disertai dengan usaha menjaga kelestarian sumber alam hayati, bukan hanya pada lingkungan abiotiknya saja, melainkan juga pada lingkungan biotik.
1.     Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Disertai dengan Usaha-Usaha Pelestarian
Berikut ini sumber daya alam yang disertai dengan usaha-usaha pelestariannya.
a.        Tebang pilih, suatu tindakan penebangan pohon secara selektif (terpilih) bagi pohon-pohon yang memenuhi persyaratan untuk ditebang baik dari segi umur, ketersediaan jenis, maupun jumlahnya.
b.       Reboisasi, suatu tindakan penanaman kembali hutan bekas tebangan dengan tumbuhan yang masih muda. Kegiatan ini sudah digalakkan baik melalui Pekan Penghijauan Nasional maupun dengan Program Satu Juta Pohon.
c.        Penangkap  musiman, suatu tindakan pemanfaatan sumber daya alam musim tertentu, misalnya penangkapan hewan dihindari pada saat musim kawin, memasuki masa hamil, atau beranak.
d.       Penganekaragaman bahan pangan, suatu tindakan pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pangan secara bervariasi dengan menghindari penggunaan bahan makanan satu jenis saja.

2.     Pelestarian Sumber Daya Alam dengan Perlindungan
        Cara ini dilakukan terhadap sumber daya alam hayati yang diperkirakan persediaan bahan dasarnya cenderung atau hampir terlampaui. Selain itu unsur abiotiknya pun perlu dilindungi untuk menjaga ketersediaanya. Perlindungan dilakukan secara terpadu dan melibatkan unsur-unsur  terkait, misalnya lembaga yang mengeluarkan peraturan dalam bentuk undang-undang Negara.
a.        Perlindungan Alam
Perlindungan alam adalah usaha-usaha untuk menjaga kelestarian flora (tumbuhan), Fauna (hewan), tanah, dan air. Pelestarian sumber daya alam hayati dilaksanakan secara terpadu dan melibatkan berbagai pihak.
b.   Macam-macam Perlindungan Alam
Tujuan perlindungan alam dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu perlindungan alam umum dan perlindungan alam khusus.
1) . Perlindungan alam umum adalah perlindungan alam terhadap kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan ini dibedakan menjadi tiga macam.
a)       Perlindungan alam terbimbing, merupakan perlindungan keadaan alam yang dibina oleh para ahli. Contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi di Malang.
b)       Taman Nasional atau National Park, merupakan perlindungan keadaan alam yang menempati suatu daerah yang luas dan tidak boleh ada rumah tinggal maupun bangunan industri. Contoh: Taman Nasional Kerinci di Sumatra, Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan.
c)        Perlindungan alam ketat, merupakan perlindungan keadaan alam yang dibiarkan tanpa campur tangan manusia, kecuali bila dipandang perlu. Contoh: Ujung Kulon, Pulau Panaitan
2) . Perlindungan alam khusus, merupakan perlindungan alam yang ditujukan pada satu atau beberapa unsur alam tertentu, seperti berikut ini.
a)       Perlindungan botani, perlindungan terhadap komunitas tumbuhan tertentu agar tidak punah.
b)        Perlindungan zoologi, perlindungan terhadap keadaan geologi, misalnya formasi bantuan
F. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
Persebaran flora dan fauna dimuka bumi di pengaruhi dua faktor, yaitu faktor lingkungan dan faktor sejarah geologi. Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan terjadinya fariasi flora dan fauna yang ada dimuka bumi. Berdasarkan sifatnya, faktor lingkungan tersebut dibedakan lagi menjadi 2, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik.
Lingkungan abiotik merupakan kondisi fisik yang dimiliki suatu wilayah. Termasuk dalam lingkungan abiotik adalah relief, iklim, tanah, dan air. Relief berkaitan dengan morfologi (bentuk) muka bumi. Relief mempengaruhi persebaran flora dan fauna baik jumlahnya maupun jenissnya. Relief juga mempengaruhi unsure iklim seperti kelembaban udara, curah hujan, dan temperature udara. Adanya perbedaan unsure iklim tentu saja akan menyebabkan adanya fariasi flora dan fauna. Tanah mempengaruhi fariasi persebaran flora dan fauna dalam kaitannya dengan tekstur tanah, struktur tanah, dan jenis tanah. Sementara itu, air merupakan unsure yang sangat penting bagi kehidupan dalam biosfer. Tanpa air, mustahil akan terjadi kehidupan.
Lingkungan biotik juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup. Misalnya, jenis hewan tertentu memerlukan jenis tumbuhan untuk hidup. Sementara itu, tumbuhan juga memerlukan kondisi lingkungan abiotik tertentu agar dapat bertahan hidup. Dengan demikian, lingkungan dengan kondisi tertentu akan menentukan jenis flora dan fauna yang ada di wilayah tersebut.
Faktor sejarah geologi juga turut mempengaruhi fariasi persebaran flora dan fauna dimuka bumi. Pergeseran benua yang terjadi pada masa mesozoikum menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Pada akhirnya perubahan lingkungan ini akan mempengaruhi pariasi persebaran flora dan fauna dimuka bumi. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru akan bertahan, semetara itu makhluk hidup yang tidak dapat bertahan akan musnah.





BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
                 Keanekaragaman makhluk hidup dipengaruhi oleh bebagai hal.  Selain itu keanekaragaman makhluk hidup juga di pengaruhi oleh beberapa Faktor di antaranya faktor gen, faktor lingkngan, & faktor evolusi. Tingkat keanekaragaman makhluk hidup juga terbagi atas beberapa. Tidak semua makhluk hidup memiliki hasrat untu melestarikan keanekaragaman tersebut, tidak sedikit kerusakan terjadi akibat perbuatan negative manusia.
                 Akan tetapi kini pemerintah juga melakukan berbagai upaya dalam pelestarian dan perlindungan terhadap keanekaragaman makhluk hidup. Di antaranya dengan melakukan pemanfaatan sumber daya alam yang di sertai dengan usaha-usaha pelestarian, serta melakukan pelestarian sumber daya alam dengan perlindungan. Keanekaragaman makhluk hidup juga tersebar di beberapa wilayah, diantaranya wilayah daratan & perairan.

B.   Saran
                 Keanekaragaman makhluk hidup merupakan perbedaan diantara makhluk hidup yang berbeda jenis & spesiesnya, oleh karena itu keanekaragaman makhluk hidup perlu di jaga dan di lestarikan dalam kehidupan kita. Sehingga tidak terjadi kepunahan pada makhluk hidup baik flora maupun fauna pada setiap spesiesnya.